Apakah
berenang butuh fisika?
Kalau tanya
para juara dunia renang, pasti mereka jawab, ya! Gimana nggak butuh, bayangin
aja dalam waktu 40 tahun terakhir ini, fisika (dan teknologi)
telah membantu memecahkan berbagai rekor dunia renang secara fantastis. Gimana sih
fisika membantu para perenang ini?
Gaya Apung (Buoyancy)
Saat seorang
Janet Evans dari Amrik (pemegang rekor wanita 1500 meter gaya bebas, 15 menit
52 detik) berada dalam air, ia menyadari bahwa ia mendapat gaya ke atas (gaya
apung). Gaya yang ditemukan oleh Archimedes ini disebabkan oleh adanya
perbedaan tekanan air (tekanan hidrostatik)
antara bagian bawah dan bagian atas tubuh. Seorang Janet pasti tahu bahwa
besarnya gaya apung ini tergantung pada berapa banyak bagiantubuhnya yang
berada dalam air. Semakin besar volume tubuh yang berada dalamair semakin besar
gaya apungnya. Seorang gendut umumnya lebih mudah terapung karena gaya apungnya
lebih besar (volume tubuhnya lebih besar karena kelebihan lemak). Gaya apung
juga tergantung pada massajenis (kepekatan) air. Semakin pekat air semakin
besar gaya apungnya. Air di laut mati sangat pekat (massa jenisnya 1,166 kali
lebih besar dari massa jenis air tawar), sehingga orang yang berenang di laut mati
tidak akan tenggelam. Walaupun gaya apung tidak ada hubungan langsung dengan
kecepatan renang, namun gaya apung dapat menghemat energi perenang (dengan gaya
apung yang besar , perenang tidak perlu melakukan gerak ekstra untuk
mempertahankan diri agar tetap terapung).
Karena itu
gaya apung sangat bermanfaat untuk mereka yang berenang jarak jauh. Itu
sebabnya perenang jarak jauh umumnya agak gendut dan perlombaannya diadakan di
laut seperti menyebrangi selat Inggris.
Hukum Newton
Mark Spitz
perenang legendaris dari Amrik tahu menggunakan hukum Newton. Ketika Mark
menggerakan tangan mendorong air ke belakang, menurut hukum Newton III air akan
bereaksi mendorong Mark ke depan. Hal yang sama terjadi ketika Mark menendang
air, air akan mendorong Mark melaju ke depan. Kombinasi yang baik antara
gerakan tangan dan kaki (seperti lumba-lumba menggerakan ekor dan tubuhnya)
dapat memberikan gaya dorong yang besar sehingga Mark Spitz dapat melaju
merebut 7 medali emas olimpiade di Munich tahun 1972
Tidak ada komentar:
Posting Komentar